Subscribe:

Ads 468x60px

8.9.11

Maket Pembangunan Gedung Baru DPR Senilai Rp 1,6 Trilliun

Gedung Baru DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dilengkapi kolam renang, Spa dan pijit, macam hotel berbintang saja, rakyat pun makin sengsara. Walaupun banyak kritik dan keberatan kiri-kanan namun pembangunan megaproyek gedung baru DPR RI tetap berlanjut. Tendernya telah di buka pada tanggal 31 Agustus tahun 2011 ini.

Gedung DPR Baru - Hotel DPR baru
Usut punya usut pembangunan gedung baru DPR adalah rekomendasi tim peningkatan kerja anggota dewan. Meski banyak menimbulkan pertentangan di masyarakat, DPR terus mensosialisasi pentingnya gedung baru tersebut. Bangunan senilai Rp 1,6 triliun ini rencananya akan mulai dikerjakan Oktober tahun ini. Dana APBNP 2010 sebesar Rp 250 miliar juga akan segera di gunakan setelah peletakan batu pertama.

Dilain pihak, Marzuki Alie Ketua DPR mengiming-imingi berjanji akan membatalkan proyek gedung baru DPR itu dan secara terbuka menerima kritikan dari masyarakat terkait pembangunan gedung baru tersebut. "Mau tidak mau, suka tidak suka pembangunan ini harus tetap dilanjutkan, kalau ada kritik kita terima saja," kata Marzuki Alie. Menurutnya fasilitas seperti kolam renang dan Spa itu perlu untuk menunjang kinerja anggota dewan. "Untuk rehat Dewan harus disiapkan karena mereka seringkali kerja hingga malam," katanya.

Dilain kesempatan Marzuki Alie juga mengatakan "Tidak ada satu pun parlemen di dunia yang ada spa atau tukang pijitnya. Jadi saya pastikan tidak ada spa ataupun kolam renang di gedung baru, semua fasilitasnya standar," ujar Ketua DPR Marzuki Alie dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/8/2010) dikutip dari detiknews.

Sebap terjadinya kritikan adalah adanya fasilitas mewah yang akan dihadirkan dalam gedung wakil rakyat itu. Fasilitas dimaksud seperti kamar istirahat lengkap dengan spring bednya, kolam renang, dan spa. "Gedung baru dibangun sebanyak 36 lantai, dilengkapi ruang rekreasi di lantai paling atas. Fasilitasnya kebugaran, spa, apotek, kolam renang, toko (mini market).

Sarana ruang rekreasi diharapkan dapat menjadi hiburan santai anggota DPR di tengah melaksanakan tugas legislasi. "Agar anggota DPR bisa rileks," jelas tim leader teknis pembangunan, luas bangunannya hingga kini masih belum ditentukan. harus dihitung atas dasar luas jumlah total lantai bangunan. dan orang yang akan berada di gedung baru DPR tersebut.

Sebelumnya gedung baru DPR disebut mencapai luas 157.000 meter persegi. Masing-masing anggota dewan memiliki ruang kerja seluas 120 meter persegi. Ruang kerja tersebut terdiri dari ruang kerja anggota, ruang staf ahli dan asisten pribadi, ruang rapat kecil, kamar istirahat, kamar mandi, WC, dan ruang tamu. Meskipun sejumlah anggota DPR dari FPD seperti Venna Melinda mendukung pembanguan Gedung Baru DPR yang difasilitasi kolam renang dan Spa, namun tiga pimpinan DPR menolak rencana yang dianggap tidak sesuai dengan amanat kerja DPR ini.
mau lihat lebih jelas gambarnya nya? cek aja di http://www.dpr.go.id/id/sosialisasi-gedung/gambar

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie diminta tidak cuci tangan atau lepas tangan terhadap kebobrokan yang terjadi terkait dengan kinerja DPR saat ini.

Demikian rangkuman pendapat Direktur Indonesian Parliamentary Center (IPC) Sulastio, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin, dan Sekretaris Fraksi PPP DPR Romahurmuziy yang disampaikan secara terpisah di Jakarta, Minggu (22/5).

Sementara itu, DPR akan melanjutkan pembahasan gedung baru dalam rapat pimpinan (rapim) parlemen pada pekan ini.

Ketua DPR Marzuki Alie sendiri mengatakan, banyak anggota DPR yang masih muda dan berwajah baru justru membuat lembaga parlemen makin bobrok. "70 persen yang muda dan baru-baru itu justru membawa petaka," katanya.

Design Gedung DPR 
Dia mengatakan, sejak September 2009, berdasarkan hasil survei sebuah lembaga, kepercayaan publik terhadap legislatif terus menurun pada kisaran 24 persen. Padahal, DPR diharapkan sebagai produk reformasi yang mampu berbuat lebih meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Tetapi, setelah 10 tahun berjalan, apa yang terjadi? Kasus korupsi, asusila, dan arogansi justru terjadi pada anggota DPR. DPR itu menjadi sumber masalah. Itu fakta," katanya.

Menurut dia, peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke Orde Reformasi diharapkan mampu mengubah kesan DPR dari pemberi legitimasi kebijakan penguasa menjadi badan kontrol dan penyambung aspirasi publik. Tetapi, peran itu tak mampu dijalankan anggota DPR.

"Yang duduk di DPR sekarang itu hanya memikirkan duit dan duit saja. Hampir seperti selebriti, cari panggung, ngomong sana-ngomong sini. Sementara yang tidak bisa ngomong hanya datang, absen lalu pulang," ujarnya.

Untuk itu, tak ada cara selain melakukan perubahan mendasar di lembaga perwakilan rakyat tersebut. "Perubahannya melalui sistem. Karena itu, kita buat rencana strategis. Kita harus ubah total. Proses kaderisasi di partai politik itu harus berjalan, harus ada pembenahan secara sistematis," ujarnya.

Sulastio menilai buruknya kinerja DPR saat ini tidak lepas dari andil Marzuki Alie selaku Ketua DPR. Dengan demikian, pernyataan yang melimpahkan kesalahan terhadap anggota DPR secara individu juga tidak sepenuhnya tepat.

"Tidak selayaknya Marzuki Alie mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan anggota DPR yang baru dan minim pengalaman sebagai satu-satunya penyebab bobroknya kinerja DPR," katanya.

Menurut dia, sebagai pimpinan DPR, seharusnya Marzuki Alie mampu mengambil solusi atau strategi yang mampu membenahi kondisi atau citra DPR yang makin buruk di masyarakat.

Sulastio berpendapat, pernyataan Marzuki Alie kurang tepat mengingat Ketua DPR tersebut juga merupakan kader Partai Demokrat yang secara persentase menyumbang jumlah anggota DPR terbesar di parlemen.

"Harusnya dia berpikir ulang. Jangan mencari kambing hitam. Apalagi sebagai kader Partai Demokrat, pernyataan itu seperti menampar diri sendiri," katanya.

Sementara itu, Lukman mengaku kaget sekaligus prihatin dengan pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie yang menyebutkan 70 persen anggota DPR membuat parlemen makin bobrok dan membuat petaka.

Dia merasa tidak yakin dengan kebenaran angka yang dikemukakan Marzuki. Sebab, menurut dia, masih lebih banyak anggota DPR yang lebih baik dan produktif. "Saya meyakini masih lebih banyak anggota DPR yang tidak membuat petaka," ujarnya.

Dia mengajak kepada siapa saja untuk tidak mudah terjebak pada asumsi dan generalisasi tanpa pencermatan yang mendalam. Jangan karena polah beberapa angota DPR, kemudian seenaknya menyimpulkan tanpa data dan fakta yang sebenarnya. "Angka 70 persen itu luar biasa besarnya," katanya.

Sedangkan Romahurmuziy menilai, penyataan Ketua DPR Marzuki Alie yang menyatakan bahwa 70 persen anggota DPR muda dan pendatang baru hanya membuat lembaga parlemen makin bobrok adalah pernyataan yang tidak berdasar.

"Saya yang masih masuk kategori yang muda menganggap pernyataan itu salah alamat. Kenapa saya katakan salah alamat? Sebab, pernyataan itu tidak ada dasarnya," katanya.

Menurut dia, jika yang menjadi alasan Ketua DPR menyangkut kasus yang menimpa kader baru Fraksi Partai Demokrat Muhamad Nazaruddin, sebaiknya tidak digunakan untuk menggeneralisasi fraksi-fraksi lain. "Jangan gunakan itu untuk menggeneralisasi fraksi lain," katanya.

Sementara itu, pimpinan DPR kembali mengumpulkan pimpinan fraksi di DPR dalam rapat pimpinan (rapim) membahas kelanjutan gedung baru DPR pada pekan ini.

Ketua Fraksi PDIP DPR Tjahjo Kumolo menegaskan, sikap fraksinya tetap konsisten meski dana pembangunan gedung baru DPR telah turun dan hal itu akan disampaikan dalam rapim.

Pernyataan senada juga disampaikan Sekretaris Fraksi PAN DPR Teguh Juwarno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar