Subscribe:

Ads 468x60px

8.9.11

Wikileaks Anggap Presiden SBY Korupsi, Istana Membantah

Headline The Age Newspaper

Wikileaks Anggap Presiden SBY Korupsi Istana Membantah. Pembocoran dokumen yang dibilang rahasia oleh Wikileaks mengenai SBY Korup yang dilansir di beberapa koran international luar negeri yaitu, The Age milik Australia dan Sydney Morning Herald langsung mendapat tanggapan dari pihak Istana. Istana menganggap kabar dari Wikileaks yang menuduh bahwa SBY Korup hanyalah sampah belaka.

Seperti yang diketahui, Wikileaks merupakan sebuah situs yang berisi hal kontrofersi, namun entah dalam masalah kebenaranya. Kali ini Wikileaks kembali membocorkan dokumen yang katanya adalah rahasia milik Indonesia, informasi tersebut menuding bahwa Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY terlibat dalam praktek korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga merusak reputasinya sebagai tokoh yang dianggap bersih dan reformis.


The Age Newspaper
Bocoran Rahasia Wikileaks Tentang SBY Korupsi


Bocoran rahasia yang dilansir oleh Wikileaks salah satunya di publikasikan oleh media Australia, The Age. Pada edisi Jumat 11 Maret 2011, The Age menampilkan judul besar dihalaman depan dengan kalimat, “Yudhoyono ‘abused power’: Cables accuse Indonesian President of corruption.” Bukan hanya koran The Age yang mempublikasikan bocoran dari Wikileaks tentang SBY terlibat korupsi tersebut, surat kabar Sydney Morning Herald pun mengungkap hal serupa.

Dalam informasi atau bocoran yang diakui milik Wikileaks dan di publikasikan oleh The Age menjelaskan bahwa, SBY secara pribadi telah ikut campur tangan dalam permasalahan pemberantasan korupsi di indonesia. Menurut Wikileaks, SBY mempengaruhi Jaksa dan hakim dalam melindungi para tokoh politik yang terlibat kasus korupsi, sekaligus untuk menekan para lawan politiknya.

“Yudhoyono ‘abused power’: Cables accuse Indonesian President of corruption.”

Selain itu juga SBY dituduh telah memanfaatkan lembaga Intelijen untuk memata-matai beberapa lawan politiknya, dan, sedikitnya dalam satu kesempatan, seorang menteri senior di kabinetnya.

Data yang dimiliki oleh Wikileaks yang diklaim milik diplomatik Kedubes AS juga ternyata menganggap bahwa Jusuf Kalla yang pada saat itu menjabat sebagai wakil presiden RI telah membayar jutaan dolar untuk memimpin partai politik terbesar di Indonesia, Golkar, pada kongres Desember tahun 2004 lalu.


Tak sampai disana saja, wikileaks juga menuduh bahwa pihak Istri dan Keluarga dari Presiden RI SBY memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya diri, “Istri presiden dan para kerabat disebutkan dalam laporan politik Kedubes AS, dimana para diplomat Amerika menyebut upaya-upaya keluarga presiden ‘terutama Ibu Negara Kristiani Herawati…untuk mendapat keuntungan finansial dari posisi politiknya,” kira-kira seperti itulah yang di tulis dalam The Age.

The Age mengutarakan, kabar tersebut didapat ketika kunjungan Wakil Presiden Boediono berkunjung ke Canberra untuk bertemu dengan Perdana Menteri ad interim, Wayne Swan, dan para pejabat setempat. Pertemuan tersebut diadakan untuk membicarakan upaya melakukan Reformasi birokrasi Indonesia dari lilitan praktek korupsi yang cukup merajalela di indonesia.

Mengenai bocoran yang di publikasikan oleh The Age yang di klaim dari Wikileaks tersebut mempunyai isi, adanya upaya SBY turut campur tangan dalam permasalahan skandal korupsi suami mantan presiden RI Megawati, Taufik Kiemas.

Dalam hal tersebut Taufik Kiemas pun dituduh telah menggunakan kekuasaan sang Istri sebagai ketua umum PDI-P untuk melindungi dirinya dari jeratan hukum dalam sebuah kasus, kasus tersebut disebut “korupsi yang melegenda selama kepemimpinan istrinya sebagai presiden,” oleh diplomat AS.

Masih adalagi selain itu, masih dalam bulan Desember 2004 pihak kedubes AS di jakarta melaporkan bahwa salah satu penasehat presiden yang dianggap merupakan salah seorang informan politik paling berharga dan penting buat mereka yaitu, T.B. Silalahi, memberi informasi tentang pejabat tinggi Kejaksaan Agung yang saat itu memimpin tim pemberantasan korupsi, Hendarman Supandji, telah mengumpulkan “bukti yang cukup atas kasus dugaan korupsi Taufiq Kiemas dan sudah menyiapkan surat penangkapan.”

Sebagai orang dekat dari SBY, Silalahi memberi tahu bahwa ada perintah dari SBY secara pribadi kepada Jaksa Agung untuk tidak memburur Taufik Kiemas. Setelah permintaan tersebut maka berhentilah upaya untuk menindak lanjuti kasus korupsi yang dilakukan oleh Taufik Kiemas.

Mengenai anggapan dari Wikileaks tentang terlibatnya SBY dalam pembebasan praktek Korupsi di Indonesia, pihak Istana angkat bicara dan membantah isu yang dilansir oleh koran Australia, The Age.
Tanggapan Istana Mengenai Bocoran Wikileaks

Melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, beliau mengaku telah membaca isu anggapan yang dilansir di surat kabar The Age dan juga Sydney Morning Herald. Beliau langsung menanggapi, “Yang pasti, tentu dalam hal ini, kami sangat terkejut dengan pemberitaan tak berdasar fakta dan kebenaran itu,”

Beliau juga menambahkan bahwa kabar atau isu bocoran dari Wikileaks tentang SBY Korup tersebut adalah jauh dari kebenaran yang terjadi, “Sangat disesalkan sampai surat kabar seperti The Age dan Sydney Morning Herald menulis sesuatu tanpa melakukan cross check, verifikasi,” tegas beliau.

Beliau berpendapat, bahwa 2 koran yang melansir berita tentang anggapan SBY Korup tidak mencari informasi kepada beberapa pihak yang mereka tuduh terlibat dalam kasus korupsi, The Age dan Sydney Morning Herald hanya mempunyai sumber dari Wikileaks saja tanpa verifikasi lebih lanjut kepada pihak-pihak yang disebut tersebut.

“Patut disesali, karena kita tahu krediblitasnya sangat tidak bisa dipegang.” Ungkap beliau dengan tegas.

Julian kembali menambahkan bahwa, kalaupun memang benar isi dokumen tersebut bersumber dari kawat diplomatik, hal itu tidak bisa dibenarkan, atau sangat jauh dari kenyataan dan kebenarannya. “Semua yang membaca berita itu pasti kaget, karena ini sungguh kontroversial. Tapi seiring waktu, akan terbukti yang disebutkan itu tak lebih dari berita sampah,” kata beliau.

Memang masih simpang siur pemberitaan mengenai kasus Wikileaks yang membocorkan dokumen rahasia tentang keterlibatan Presiden SBY dalam tindak korupsi. Koran-koran yang berani menulis dengan tebal judul SBY Korup pun tidak mempunyai sumber yang dapat di verifikasi keakuratannya.

Dalam hal ini juga, Ibu Ani Yudhoyono sempat menangis ketika mendengar kabar atau isu tak sedap tentang tuduhan kepada suaminya. Bagaimana menurut anda, apakah kabar dari Wikileaks yang menuduh SBY Korup itu benar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar