Subscribe:

Ads 468x60px

8.9.11

SBY Gagah Luarnya, Kecil Hatinya, Ciuuut Nyalinya

Beda Nyali Bung Karno dan SBY


Jika banyak masalah dalam negeri, seperti kasus video porno, ibu Prita, KPK, dan lain-lain, beliau sungguh tanggap, tapi kalo ada masalah dengan negeri lain khususnya si malingsia (istilah keren malaysia) sikap tegas dan gagah berani SBY langsung mengendor, nyali pun langsung menciuut.

Setelah dengerin pidato pak SBY soal sikap menghadapi malingsia, masyarakat Indonesia yang sudah dibuat geram menunggu sikap tegas satu-satunya pemimpin Indonesia pak SBY terhadap kelakuan malaysia eh pidatonya cuman “adem ayem”, gak ada nada keras keluar dari mulut SBY yang ada hanya sikap melow-melow bikin ngantuk yang denger. Yah minimal pidatonya aja yang berapi-api, bersemangat melindungi bangsa dan martabat negeri ini, mungkin dengan ancaman-ancaman kepada malingsia supaya gak neko-neko, atau dengan gerakan yang provokatif seperti gerakan ganyang malaysia oleh bung karno.

Gerakan ancam mengancam sebenarnya sudah lazim dilakukan antar negara yang lagi memanas meskipun toh cuma bualan belaka dan gak jadi perang beneran. Misal, india vs pakistan yang selalu memanas tapi nyatanya belum ada yang memulai “pegang senjata” karena sebenarnya cuma perang urat syaraf belaka. Iran vs israel yang jelas-jelas saling bermusuhan tapi cuma bisa saling mengancam dan ejek-ejekan. Paling hebat tentu amerika dan uni soviet yang sama sekali gak pernah kontak senjata sedikitpun. Jadi seumpama Indonesia marah atas kelakuan malaysia dengan tindakan profokativ mengancam kontak militer sekalipun sebenarnya cuma buat nunjukin kalau Indonesia masih punya harga diri jika rakyatnya dilecehkan negeri lain.

Malaysia yang cuma didemo dilempari ee’ manusia aja bisa marah-marah dan mengancam Indonesia tapi Indonesia yang sudah diremehkan lebih dulu dengan ditangkap dan dilecehkan 3 petugas kelautan yang jelas-jelas sedang bertugas melindungi tanah air, eh SBY malah menenangkan kemarahan rakyat Indonesia dan milih jalur diplomasi damai karena nyalinya yang ciut ketakutan kalau malaysia mendeportasi TKI. Selalu TKI yang dikambing hitamkan buat menutupi ketakutan dan lemahnya diplomasi pemerintah Indonesia padahal kalau ada TKI yang sengsara pun pemerintah tetep tinggal diam gak bisa melindungi hak-hak TKI.


Indonesia merindukan sosok pemimpin yang tegas, super heroik dan disegani semua bangsa seperti bung karno, meskipun sebenarnya AS jauh lebih kuat dari pada Indonesia tapi ketegasan bung karno membuat AS gak berani neko-neko apalagi si kecil malay. Gak seperti sekarang, meskipun amerika menganggap Indonesia negara yang penting tapi bagi AS Indonesia mudah banget “diobok-obok” kepentingan dalam negerinya dan tunduk sama amerika. Selain amerika, Indonesia dianggap remeh dan gampang diatur oleh china, rusia, australia, arab, dan si malingsia keparat tadi.

Rasanya pengin marah, kecewa, malu sama sikap SBY yang cemen tapi ya gimana cuma dia pemimpin negeri ini, yang terlanjur kucoreng wajahnya saat pemilu kemarin.

Ck ck ck SBY oh SBY…

Budaya Santun adalah budaya ketimuran yang sangat melekat pada diri setiap anak bangsa Indonesia terutama bagi anak bangsa yang mau menghayati budaya suku bangsanya. Namun bukanlah berarti kita akan santun dan lebih santun kepada orang atau kerabat yang jelas bersalah dan pernah menyakitkan hati orang lain. Apalagi kalau kita sebagai seorang panutan atau pemimpin yang dapat membedakan baik buruk salah dan benar. Bagi pemimpin yang tidak mampu melawan hati nuraninya yang berbisik “itu kerabatmu”,”itu adikmu sekandung”, Dia anakmu”, tapi mereka-mereka itu jelas dan nyata bersalah atau menyakitkan hati orang banyak, maka pemimpin itu, tidak layak menjadi panutan atau pemimpin karena beliau hanya pemimpin yang mampu mencari dalih dan alasan menutupi kelemahannya, namun sangat menyakitkan orang-orang yang dipimpinnya.
Apakah layak bangsa Indonesia yang populasinya lebih 200 juta memiliki pemimpin yang peragu dan berkesan tidak tegas?, Bagaimana dan dibawa kemana bangsa ini. Apakah anak bangsa ini ingin diciptakan menjadi manusia-manusia bermental tempe (Bung karno), atau manusia dan anak bangsa yang tidak bermoral dan menjadi budak bangsa lain. Apakah Pemimpin Indonesia yang bertype santun ini akan membiarkan bangsa lain menginjak-injak martabat bangsa Indonesia yang dulu sangat dihargai dan disegani !.
Exploitation de l’home par l’homme terhadap anak bangsa dibiarkan saja dinegeri orang tanpa ada jaminan dari pemimpin yang meragu, Pemimpin tersebut melihatnya dengan cukup mengelus dada demi persaudaraan serumpun.


Bung Karno pendiri Republik ini tidak akan tega melihat hal itu terjadi terhadap rakyatnya Dia akan mengatakan “Mana dadamu Ini dadaku,! Dialah pemimpin yang layak bagi Bangsa ini. Meskipun jumlah penduduk Indonesia pada saat itu tidak sebesar populasi sekarang namun Bung karno tidak pernah gentar menghadapi Malaysia yang dibelakangnya ada Inggeris dan australia bahkan negara-negara barat mendukung Malaysia ketika itu.

Oleh karenanya bila ada yang mengatakan tidak sama era Bung karno dengan sekarang justru karena itu, citra Indonesia sebagai negara Demokratis akan membuat lebih tegar menghadapi musuh-musuh yang melanggar ham dan teritorial.
Hanya yang liar berkorupsi saja yang tidak ingin terjadi peperangan dengan pelanggar kedaulatan Republik. dan hanya yang kemaruk kekuasaan dan kedudukan saja yang takut berperang dengan bangsa lain yang menindas anak bangsanya.

Ini sebagai Gambaran kekecewaan rakyat terhadap Pemimpin Yang peragu dan tidak tegas. maka Kini yang berkembang adalah budaya tebal muka seperti Budaya Korupsi, budaya tawuran, budaya demo, budaya arogan, budaya fitnah atau memutar balikkan fakta, budaya malas, dan banyak lagi semuanya dekat dengan pelanggaran hukum dan sangat memprihatikan . Bagai mana kelanjutan Bangsa ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar